Jakarta International Stadium, dikenal juga sebagai Stadion Internasional Jakarta, merupakan salah satu stadion yang berlokasi di Jakarta Utara.
Stadion ini diresmikan secara megah pada bulan Juli 2022 oleh Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, dengan penampilan musisi ternama seperti Dewa 19, Virzha, Setia Band, dan Kotak.
JIS tidak hanya berfungsi sebagai tempat pertandingan sepak bola, tetapi juga sebagai arena untuk konser dan berbagai acara lainnya.
Pasti penasaran dengan sejarah JIS ini, bukan? Yuk, langsung saja temukan detailnya di bawah ini!
Baca Juga : Mall Jakarta Selatan yang Paling Asik Buat Hangout
Sejarah Dari Jakarta International Stadium
Rencana pembangunan JIS berawal pada tahun 2009 setelah Stadium Lebak Bulus diubah menjadi Stasiun MRT.
Tujuannya adalah menjadikan JIS sebagai pusat wisata berstandar internasional yang akan menggerakkan perekonomian di sekitarnya.
Stadion ini dibangun di lahan yang sebelumnya merupakan bagian dari Taman Bersih Manusia Wibawa (BMW) dengan luas total 66,6 hektar, yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui utang penyediaan lahan fasilitas sosial dan umum dari tujuh perusahaan swasta.
Pembangunan JIS baru dimulai pada tahun 2019 ketika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meluncurkan upacara pembangunan pada 14 Maret 2019 di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dalam pidatonya, Anies mengumumkan bahwa stadion ini akan dikenal sebagai Jakarta International Stadium atau JIS. Setelah selesai, JIS dapat digunakan untuk pertandingan sepak bola, konser musik, dan berbagai acara besar lainnya.
Anies menugaskan perusahaan milik daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengelola proyek ini.
Setelah tiga tahun, pembangunan JIS selesai pada tahun 2022. Pada tanggal 19 April 2022, Anies melakukan peluncuran awal (soft launching) JIS, menyatakan bahwa stadion ini merupakan bukti kebesaran Indonesia sebagai bangsa.
Baca Juga : Jakarta Aquarium: Lokasi, Wahana, dan Harga Tiket Masuk
Daya Tarik JIS
Stadion ini didesain untuk menampung sekitar 82.000 penonton dengan tiga tingkat tribun, termasuk area VIP dan zona khusus untuk penyandang disabilitas. Area sekitar stadion akan dirancang sebagai ruang publik, dengan plasa yang disediakan untuk kegiatan shalat.
Di bagian timur stadion, akan dibangun area komersial yang bertujuan untuk mendukung biaya perawatan stadion. Selain itu, area sekitar stadion akan dimanfaatkan untuk pertanian perkotaan dengan tujuan memberdayakan ekonomi masyarakat setempat, khususnya warga kampung Bayam.
Stadion ini diharapkan menjadi pusat ekonomi baru dan destinasi wisata di Jakarta, terutama di Jakarta Utara. Selain fasilitas tersebut, stadion ini juga akan memiliki wisata air di sekitar danau Sunter Utara, dilengkapi dengan jalur jogging di sekeliling danau. Selain itu, akan dibangun juga Masjid terapung.
Fasilitas lainnya termasuk tribun tiga tingkat, area VIP eksklusif, fasilitas ganti pemain modern dan mewah, serta kursi khusus disabilitas sebanyak 200 buah. Ada juga lapangan latihan, rumput stadion jenis hybridturf, dan area parkir yang luas mampu menampung 800 mobil dan 100 bus.
Stadion ini dilengkapi dengan atap yang dapat dibuka-tutup dan menerapkan konsep bangunan ramah lingkungan, dimana diharapkan mampu mengelola air dan listrik secara mandiri.
Selain itu, direncanakan stadion akan terintegrasi dengan transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL, dan akses tol.
Simak artikel informatif lainnya di JKTLiving Blog.
Semoga Bermanfaat !
Baca Juga : 25+ Tempat Wisata di Jakarta yang Harus Dikunjungi!